Tentang Laguna yang Tersembunyi

Weekuri lake, a hidden paradise

Weekuri lake, a hidden paradise

Kapan terakhir kali kamu terkesiap, menahan napas, bilang “Oh my God!”, atau mungkin “Masya Allah” (kalau kamu traveler syariah), ketika kamu sedang jalan-jalan ke suatu daerah wisata? Kalau saya, saat traveling di Sumba akhir Mei lalu bersama dua orang teman. Persisnya waktu saya sampai di danau Weekuri.

Selain kampung dan rumah adat yang masih tradisional dan menarik untuk dikunjungi (baca pengalaman saya di kampung adat Bondo Kapumbu di sini), Sumba menyimpan banyak tempat wisata alam yang eksotis. Dan tidak sedikit dari tempat-tempat tersebut yang cukup tersembunyi dan masih perlu perjuangan untuk mengaksesnya. Atau dalam bahasa kekiniannya: hidden paradise. Salah satunya ya danau Weekuri ini.

Danau Weekuri terletak di Kodi Utara, kabupaten Sumba Barat Daya. Butuh waktu sekitar 2,5 jam dari tempat saya dan kedua teman saya menginap, Newa Sumba Resort, untuk mencapai tempat ini. 2,5 jam? Semacam Jakarta-Bandung. Jauh banget ya tempatnya? Kalau secara geografis, sebenarnya tempat ini tidak terlalu jauh dari penginapan. Tapi tunggu sampai kamu lihat bagaimana akses jalannya.

Jalanan menuju danau Weekuri

Jalanan menuju danau Weekuri

Yes. Jalan alami berkerikil, dengan semak belukar tinggi di kanan-kiri jalan, dan hanya cukup satu mobil. Itu pun masih bergesekan antara badan mobil dengan ranting semak-semaknya. Saya yang jadi penumpangnya saja miris ngebayangin baret yang mungkin muncul. Apalagi si supir, yang mungkin miris (sekaligus bingung) ngebayangin harus berkata apa pada si bos empunya mobil atas goresan luka yang menghiasi sekujur badan mobil. Yah, tidak seluruh jalan dari Newa Sumba Resort menuju danau Weekuri seperti itu sih, tapi ada lah sekitar separuh perjalanan.

Namun, justru itu yang bikin perjalanan jadi seru. Saya dan teman saya (dan mungkin juga si supir?) tidak tahu kapan kami akan sampai di danau Weekuri. Malah jadi bisa bikin serasa menemukan harta karun ketika sampai di tempatnya. Benar saja, tiba-tiba ujung mata saya menangkap adanya penampakan kilauan air bening. Danau itu ujug-ujug muncul seakan meneriakkan “Surpriiise!” dari kejauhan. Dan saya pun terkesiap. Saya menahan napas, dan tanpa sadar mengucap, “Oh. My. God.” Iya, saya memang kurang syariah.

Weekuri lake. Simply breath-taking.

Weekuri lake. Simply breath-taking.

Anak nongkrong danau Weekuri

Anak nongkrong danau Weekuri

Satu fakta menarik dari danau ini: Weekuri adalah danau air asin. Jadi, danau Weekuri ini sebenarnya adalah sebuah laguna, yaitu kumpulan air asin yang terpisah dari laut. Adalah tebing karang tinggi yang membatasi danau Weekuri dengan laut. Konon katanya air lautnya masuk dari celah-celah tebing. Dan seperti air laut pinggir pantai yang berwarna biru jernih, air di danau ini membuat warnanya menjadi biru tosca. Ada gradasi warna di beberapa area danau karena kedalaman yang berbeda akibat kontur dasar danau. But still, whatever the blue color level, the water is so clear that you can see the white sand at the bottom.

Tebing karang pemisah danau Weekuri dengan laut

Tebing karang pemisah danau Weekuri dengan laut

Iya, dasar danau ini terbentuk dari pasir putih, dan ada beberapa bebatuan. Air biru jernih, dasar pasir putih. Kombinasi yang cukup untuk mengundang kita untuk segera menceburkan diri ke dalamnya. Berenang santai bersama schooling fish kecil yang berkeliaran ke sana ke mari di dalam air danau. A hidden paradise, indeed.

Inside Weekuri lake: fishes!

Inside Weekuri lake: fishes!

Saat itu tidak banyak orang yang berenang di danau Weekuri. Sekumpulan warga lokal ada di sana, tetapi hanya menonton kami berenang dari pinggir danau. Saya dan teman saya menceburkan diri hanya bersama beberapa bule Perancis yang sudah lebih dulu sampai. Dan ini fakta menarik kedua: salah seorang dari bule Perancis yang kami temui itu yang menemukan danau Weekuri ini. Well, mungkin bukan menemukan pertama kali ya, masa sih warga lokal tidak ada yang tahu sebelumnya tentang danau ini.

Jadi ceritanya, bule Perancis ini (saya lupa namanya, sebut saja Charlie), bekerja di sebuah yayasan nonprofit yang bergerak di bidang pelestarian alam dan budaya Sumba bernama Yayasan Lestari Mandorak. Sekitar 6-7 tahun yang lalu, ketika Charlie sedang berkeliling memantau daerah Kodi Utara dari atas menggunakan helikopter, dia melihat sebuah danau yang letaknya tersembunyi dan tidak ada akses yang dapat dilalui untuk menuju danau itu. Lalu, dia bertanya kepada beberapa orang lokal tentang danau itu dan terkejut ketika tidak banyak yang tahu tentang keberadaan danau ini atau bagaimana cara mengaksesnya. Akhirnya, Charlie memutuskan untuk membuka akses jalan darat menuju danau Weekuri. Dia dan beberapa orang lokal menyusuri jalan dengan berkuda dan memotong semak belukar dengan menggunakan parang untuk membuka jalan. Butuh waktu 2 hari untuk dia membuka jalan sampai danau Weekuri, dan dia tidur di alam bebas ketika malam hari pertama. Adventurous abis!

Kemudian, setelah menemukan dan membuka akses ke danau Weekuri, Charlie membuat semacam “proposal” dan bernegosiasi dengan Pemerintah setempat, bagaimana caranya agar danau Weekuri ini dapat menjadi tujuan wisata Sumba namun tetap terjaga kelestariannya. Akhirnya, sekitar 1,5 tahun lalu, danau Weekuri ini “dibuka” untuk umum. Dan menurut saya, kalau kamu punya kesempatan untuk traveling ke Sumba, berenang di danau Weekuri wajib untuk dimasukkan ke dalam itinerary trip kamu. Rasanya kayak berenang di danau pribadi!

Come to Weekuri and "have" it as your private lake!

Come to Weekuri and “have” it as your private lake!

Notes:

Danau Weekuri terletak di daerah Kodi Utara, kabupaten Sumba Barat Daya, sekitar 60 km dari Tambolaka. Tidak ada angkutan umum untuk mencapai danau Weekuri. Kamu bisa menyewa mobil melalui hotel tempat kamu menginap di Sumba. Bandara terdekat adalah Bandar Udara Tambolaka. Untuk menuju Tambolaka, kamu harus melalui Bali terlebih dahulu. Terdapat penerbangan Garuda Indonesia dan Wings Air yang melayani rute Bali – Tambolaka setiap harinya.

5 pemikiran pada “Tentang Laguna yang Tersembunyi

  1. Ping balik: 5 Hari Di Tanah Sumba | kaburbentar

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s